MAKALAH FILSAFAT ILMU
ILMU DAN FILSAFAT
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Semester
106 dengan dosen pengampu:
Prof. Dr. H. Aceng Rahmat, M.Pd
Disusun oleh:
ALDA TRIANTI (2715160618)
CINDY ARIBAHASNA (2715160877)
HAERANI (2715161986)
PIPIT NOVIANI (2715161545)
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah filsafat ilmu dapat
terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini kami buat dengan tujuan
untuk membahas tentang filsafat ilmu yang berjudul "Ilmu dan Filsafat". Untuk itu kami menyusun makalah ini dengan harapan dapat membantu
pembaca untuk lebih memahami lagi tentang imu dan filsafat.
Namun demikian tentu saja dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan dan
pemilihan kata yang kurang tepat. Dengan ini, kami memohon maaf jika dalam
pembuatan makalah ini banyak kekurangan, harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Jakarta,
Maret 2017
Kelompok
1
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................................................................ 2
BAB I Pendahuluan........................................................................................................................ 3
Latar
Belakang Masalah.........................................................................................................................3
Rumusan Masalah..................................................................................................................................3
Manfaat Masalah.................................................................................................................................. 3
Tujuan Masalah..................................................................................................................................... 3
BAB II Pembahasan........................................................................................................................ 4
Pengertian
Ilmu dan Filsafat..................................................................................................................4
Pendapat para ahli filsafat.................................................................................................................... 5
Sifat-sifat filsafat................................................................................................................................... 6
Cabang-cabang Filsafat..........................................................................................................................7
Fungsi dan Kegunaan Ilmu dan Filsafat.................................................................................................8
BAB III Penutup..............................................................................................................................9
Kesimpulan............................................................................................................................................9
Saran......................................................................................................................................................9
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................10
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Apakah itu
ilmu? Dan apakah itu filsafat? Ilmu adalah sebuah pengetahuan sejak di bangku
sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Ilmu bagaikan air yang mengalir di
kehidupan kita, karena sebuah ilmu bukan hanya sejak menduduki bangku sekolah
dasar,namun, sejak berada pada kandungan sang ibu yang telah berjuang
melahirkan dan melawan sakit luar biasa untuk dapat melihat generasi penerus
untuk mereka dan bangsa. Bahkan, ilmu akan terus mengalir tiada henti hingga
akhir hayat manusia, yang takkan ada habisnya. Pemikiran untuk menciptakan
sebuah ilmu tidak lah mudah, pemikiran yang dimaksud inilah yang disebut
filsafat. Filsafat adalah pemikiran yang mendalam akan suatu hal dari hal
terkecil hingga yang besar, pengetahuan yang hakiki baik dalam dirinya,
kehidupan yang bersifat menyeluruh dan mendasar. Bahkan, ilmu dan filsafat
adalah kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. Sedangkan,ilmu dan filsafat
mempunyai ciri dan macam yang berbeda-beda. Mengapa? Karena, pengetahuan
dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan
filsafat dimulai dengan kedua-keduanya.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Seperti yang telah diuraikan pada
latar belakang, maka penulismengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.Apa
itu ilmu?
2.Apa
itu filsafat?
3.Bagaimana
ilmu dan filsafat terjadi?
4. Apa
saja sifat dan macam ilmu dan filsafat?
1.3 MANFAAT
1.
Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca apa yang dimaksud dengan ilmu dan
filsafat.
2.
Memberikan pengetahuan hubungan antara ilmu dan filsafat muncul dan terjadi.
1.4
TUJUAN
1. Mengatahuiapa
itu ilmu
2.
Mengetahui apa itufilsafat
3.
Mengetahui sifat, macam, dan cabang ilmu dan filsafat
3
BAB II
PEMBAHASAN
Apakah
ilmu itu? Ilmu1 adalahpengetahuan atau kepandaian.Ilmu adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi
agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Apakah
itu filsafat? Filsafat berasal dari bahasa Yunani: ”philosophia”.
Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti
: ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis;
“philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan
“falsafah” dalam bahasa Arab.
Filsafat
juga merupakan suatu ilmu yang kajiannya tidak hanya terbatas pada fakta-fakta
saja melainkan sampai jauh diluar fakta hingga batas kemampuan logika manusia.
Namun, filsafat disini bagaikan induknya ilmu. Jika kita berfikir bagaimana
mobil itu bisa berjalan maka jawabannya adalah di gas. Tetapi, jika kita berfilsafat dengan ilmu yang
kita ketahui maka pertanyaan kita akan semakin membesar dan mempunyai
keingintahuan yang kuat, darimana mobil itu di buat? Bagaimana gas itu mucul?
Bagaimana jika mobil itu berhenti? Dan mengapa mobil sangat digunakan? Mengapa
di dalam mobil bisa dingin?
Semua
yang kita fikirkan tersebut mungkin pernah dan sering terngiang dalam hati kita
dan pikiran kita. Karena sesungguhnya pengetahuan dimulai dengan rasa ingin
tahu, kepastian yang dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan
kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahuin apa yang telah diketahui dan
apa yang belumkita ketahui. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa
tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak
sebatas ini. Filsafat bukan hanya dijadikan untuk mengetahui hal yang umum
saja, namun, dapat digunakan untuk mengetahui dan mengoreksi diri kita,
berterus terang dalam potensi diri akan kemampuan dan kelemahan kita.
4
Pendapat
beberapa ahli tentang filsafat :
1.
Imanuel
Kant ( 1724 – 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan
pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
-Apakah yang dapat kita kerjakan?
(jawabannya metafisika )
-Apakah yang seharusnya kita
kerjakan? (jawabannya Etika )
-Sampai dimanakah harapan kita?
(jawabannya Agama )
-Apakah yang dinamakan manusia?
(jawabannya Antropologi )
2. Plato
( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
3.Notonegoro:
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang
mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
Dari
semua pengertian filsafat secara terminologis di atas, dapat ditegaskan bahwa
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala
sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal sehingga mencapai
hakikat segala situasi tersebut.
Karakteristik
filsafat ada 3 sifat :
1.
Menyeluruh : Menyeluruh disini untuk mengetahui
hakikat, kaitan dengan moral dan agama, dan tidak puas dengan hanya dengan satu
pandangan saja.
2.
Mendasar : Mendasar disini adalah menganalisis
apakah ilmu yang didapatkan itu benar adanya dan tidak salah, atau mungkin
hanya khayalan.
3.
Spekulatif : Spekulasi disini adalah mampu
memisahkan yang dapat diandalkan dan yang tidak dapat diandalkan dalam
prosesnya, baik dalam analisis dan pembuktiannya.
Filsafat
juga merupakan hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau
mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat sarwa yang ada,
yaitu:
·
Hakikat
Tuhan
·
Hakikat
alam semesta, dan
·
Hakikat
manusia
Selain filsafat, ilmu juga memiliki sifat yang wajib diketahui,
diantaranya:
a.
Rasional
b.
Empiris
c.
Fakta dan Teori
d.
Universal
e.
Akumulatif
a.
RASIONAL
Ilmu
pengetahuan harus bersifat rasional artinya ilmu tersebut harus mempunyai sifat
kegiatan berpikir yang ditundukan pada logika atau penalaran. Berpikir rasional
berarti berpikir secara sistematis yang kompleks dan konsepsional dengan
kemampuan menggunakan lambang untuk dapat memberi arti yang hampir tidak
terbatas kepada suatu objek material, seperti pada suara, gerak, warna dan
rasa.
b.
EMPIRIS
Ilmu
pengetahuan harus bersifat empiris artinya kesimpulan atau konklusi ilmu
pengetahuan yang diambil harus tunduk kepada pemeriksaan atau verifikasi indra
manusia, maka kaidah logika formal dan hukum sebab-akibat harus menjadi dasar
kebenaran yang bersifat relitas objektif dan netral
c.
FAKTA
dan TEORI
Ilmu
pengetahuan terdiri atas dua unsur besar, yaitu fakta dan teori. Teori
mendefinisikan fakta sebagai observasi empiris yang bisa diverifikasi dan
mempunyai tugas menempatan hubungan yang terdapat diantara fakta-fakta itu.
Ilmu tidak dapat disusun hanya berdasarkan fakta saja, tetapi untuk menjadi
ilmu pengetahuan fakta harus disusun dalam suatu sistem dan diinterpretasikan
sehingga tanpa metode tersebut suatu fakta tidak akan bisa menjadi ilmu.
d.
UNIVERSAL
Ilmu
pengetahuan harus bersifat umum artinya kebenaran yang dihasilkan ilmu
pengetahuan dapat diperiksa oleh para peninjau ilmiah dan dapat dipelajari atau
diikuti secara umum serta dapat diajarkan secara umum pula. Kebenaran ilmu
tidak bersifat rahasia tetapi memiliki nilai sosial sehingga kewibawaan ilmiah
didapat setelah hasil itu diketahui, diselidiki dan dibenarkan veliditasnya
oleh sebanyak mungkin ahli dalam bidang ilmu tesebut.
e.
AKUMULATIF
Ilmu
pengetahuan harus bersifat akumulatif atau saling berkaitan artinya ilmu pengetahuan
tersebut harus diketengahkan hubungan antara ilmu dan kebudayaan sebab ilmu
merupakan salah satu unsur kebudayaan manusia.
Misalnya,
untuk dapat belajar manusia mempunyai kemampuan berbicara dan berbahasa. Selain
itu, ilmu pengetahuan yang dikenal dewasa ini, merupakan kelanjutan dari ilmu
yang ada sebelumnya.
Bidang telaah filsafat
Menelaah segala masalah yang mungkin dapat
dipikirkan manusia
1. Persoalan siapakah manusia itu
2. Pertanyaan tentang hidup dan eksistensi manusia
Cabang-cabang
filsafat :
Prof. Albuerey Castell membagi masalah-masalah filsafat menjadi
enam bagian, yaitu:
” masalah teologis
” masalah metafisika
” masalah epistomologi
” masalah etika
” masalah politik, dan
” masalah sejarah
7
Fungsi
dan kegunaan ilmu dan filsafat dalam kehidupan :
1. Dengan
berfilsafat kita lebih menjadi manusia lebih mendidik dan membangun diri
sendiri.
Sifat
yang khusus bagi seorang filsuf ialah bahwa sesadar-sadarnya apa saja yang termasuk
dalam kehidupan manusia, Tetapi dalam pada itu juga mengatasi dunia itu,
Sanggup melepaskan diri, menjauhkan diri sebentar dari keramaian hidup dan
kepentingan-kepentingan subyektif untuk menjadikan hidupnya sendiri itu obyek
peyelidikannya. Dan justru kepentingan-kepentingan dan keinginan-keinginan
subyektif itu maka ia mencapai keobyektifan dan kebebasan hati, Yang perlu buat
pengetahuan dan penilaian yang obyektif dan benar tentang manusia dan dunia.
Dan sifat ini, sifat mengatasi kesubyektifan belaka, Sifat melepaskan
kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan sendiri,
2. Berusaha
mempertahankan sikap yang obyektif mengenai intisari dan sifat-sifat
objek-objek itu sendiri. Bila seseorang semakin pantas di sebut
“berkepribadian”, semakin mendekati kesempurnaan kemanusiaan, Semakin memiliki
“kebijaksanaan”.
3.Mengajar
dan melatih kita memandang dengan luas dan menyembuhkan kita dari sifat Akuisme
dan Aku sentrimisme.
Ini berhubungan erat pula dengan
“Spesialisasi” dalam ilmu pengetahuan yang membatasi lapangan penyelidikan
orang sampai satu aspek tertentu dari pada keseluruhan itu. Hal inilah dalam
ilmu pengetahuan memang perlu akan tetapi sering membawa kita kepada kepicikan
dalam pandangan, Sehingga melupakan apa saja yang tidak termasuk lapangan
penyelidikan itu sendiri, Sifat ini sangat merugikan perkembangan manusia
sebagai keutuhan maka obatnya yang paling manjur ialah “pelajaran filsafat”
4.Agar
menjadi orang yang dapat berpikir sendiri.
Dengan latihan akal yang di berikan
dalam filsafat kita harus menjadi orang yang sungguh-sungguh “berdiri sendiri”
/ mandiri terutama dalam lapangan kerohanian, mempunyai pendapat sendiri. Jika
perlu dapat dipertahankan pula menyempurnakan ara kita berpikir, hingga dapat
bersikap kritis, melainkan mencari kebenaran dalam apa yang dikatakan orang
baik dalam buku-buku maupun dalam surat – surat kabar dan lain –lain.
8
BAB III
KESIMPULAN
Filsafat
dan mempelajari filsafat sangat penting untuk mengukur suatu kebenaran,dan
penghayatan akan kebenaran dalam kehidupan manusia. Cuma manusia yang bisa
berpikir dan bersama filsafat kemudian kita dihadapkan pada kedalaman akan arti
realitas, Relitas kenyataan, realitas fungsi, Jika dikatakan bahwa filsafat
bagian eksistensial kesadaran manusia maka filsafat selalu diuji untuk menjawab
persoalan kehidupan manusia baik itu praktis kehidupan sehari-hari dan memberi
penjelasan praktis dan tentu saja akan mengarah pada hakikat sesuatu.
Dalam
pengkajian suatu pengetahuan akan dicari fungsi praktisnya, Pembahasan tentang
pengetahuan filsafat sangat luas dan memiliki bagian utama pembahasan,misal
tentang ontologi, epistemologi, Etika, Estetika, Filsafat juga masuk ke wilayah
yang lebih khusus misal filsafat manusia, filsafat politik, filsfat agama,
filsafat social, filsafat administrasi, filsafat teknologi. Segala yang
melatarbelakangi tindakan manusia tentu ada system pemikiran, logika pemikiran,
dan keyakinan akan pemikiran yang mendorong pada tindakan praktis, misal
melakukan ritus agama, ikut aktivitas politik, memilih pekerjaan, berbisnis,
memlih pasangan hidup. Dalam kehidupan praktis kita juga menemukan sesuatu yang
negatif misal perang, pembunuhan manusia, perusakan alam. Tentu semua memliki
system pemikiran. Tugas filsafat tentu memikirkan semua tindakan manusia,
fenomena alam, kemudian mendialogkan dengan akal sehat, merefleksikan pikiran
secara intensif dan ekstensif, Lalu apa ukuran dari kebenaran suatu tindakan?
Lalu apakah ada kearifan dalam tindakan itu? Misal juga kenapa orang beragama
dan mengapa orang bertindak atas nama doktrin agama? Apa fungsi Negara bagi
kesadaran manusia? Apa dampak negative teknologi pada kehidupan praktis
manusia? Kenapa indeks pembangunaan manusia suatu Negara status kualitas
rendah? Kenapa biaya rumah sakit mahal? Kenapa biaya pendidikan mahal? Kenapa
lembaga pedidikan seperti penjara? Semua pemkiran ilmu memiliki dasar
kegelisahan atau rumusan masalah yang tentu saja berasal dari realitas,
Pemikiran filsafat pun adalah analisa dan refleksi dari realitas hidup, karena
filsafat adalah bagian hidup manusia, Sehingga bicara fungsi filsafat sebagai
alat bantu memahami hidup praktis sungguh penting.
9
DAFTAR PUSTAKA
·
Kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 2001
·
Betrand
Russel.2002. Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan kondisi sosio-politik
dari zaman kuno hingga sekarang (alih Bahasa Sigit jatmiko, dkk ) . Yogyakarta
: Pustaka Pelajar.
10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar