Minggu, 12 Maret 2017


MAKALAH FILSAFAT ILMU

ILMU DAN FILSAFAT

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Semester 106 dengan dosen pengampu:

Prof. Dr. H. Aceng Rahmat, M.Pd




Disusun oleh:

ALDA TRIANTI                  (2715160618)

CINDY ARIBAHASNA      (2715160877)

HAERANI                             (2715161986)

PIPIT NOVIANI                  (2715161545)

                                               


PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2017



KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr.Wb


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah filsafat ilmu dapat terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk membahas tentang filsafat ilmu yang berjudul "Ilmu dan Filsafat". Untuk itu kami menyusun makalah ini dengan harapan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami lagi tentang imu dan filsafat.

Namun demikian tentu saja dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan dan pemilihan kata yang kurang tepat. Dengan ini, kami memohon maaf jika dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan, harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat.


Wassalamualaikum Wr.Wb

           

Jakarta, Maret 2017



Kelompok 1

1


                                                   Daftar Isi      


Kata Pengantar...............................................................................................................................1

Daftar Isi........................................................................................................................................ 2

BAB I Pendahuluan........................................................................................................................ 3

Latar Belakang Masalah.........................................................................................................................3

Rumusan Masalah..................................................................................................................................3

Manfaat Masalah.................................................................................................................................. 3

Tujuan Masalah..................................................................................................................................... 3

BAB II Pembahasan........................................................................................................................ 4

Pengertian Ilmu dan Filsafat..................................................................................................................4

Pendapat para ahli filsafat.................................................................................................................... 5

Sifat-sifat filsafat................................................................................................................................... 6

Cabang-cabang Filsafat..........................................................................................................................7

Fungsi dan Kegunaan Ilmu dan Filsafat.................................................................................................8

BAB III Penutup..............................................................................................................................9

Kesimpulan............................................................................................................................................9

Saran......................................................................................................................................................9

Daftar Pustaka.....................................................................................................................................10

2


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG


Apakah itu ilmu? Dan apakah itu filsafat? Ilmu adalah sebuah pengetahuan sejak di bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Ilmu bagaikan air yang mengalir di kehidupan kita, karena sebuah ilmu bukan hanya sejak menduduki bangku sekolah dasar,namun, sejak berada pada kandungan sang ibu yang telah berjuang melahirkan dan melawan sakit luar biasa untuk dapat melihat generasi penerus untuk mereka dan bangsa. Bahkan, ilmu akan terus mengalir tiada henti hingga akhir hayat manusia, yang takkan ada habisnya. Pemikiran untuk menciptakan sebuah ilmu tidak lah mudah, pemikiran yang dimaksud inilah yang disebut filsafat. Filsafat adalah pemikiran yang mendalam akan suatu hal dari hal terkecil hingga yang besar, pengetahuan yang hakiki baik dalam dirinya, kehidupan yang bersifat menyeluruh dan mendasar. Bahkan, ilmu dan filsafat adalah kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. Sedangkan,ilmu dan filsafat mempunyai ciri dan macam yang berbeda-beda. Mengapa? Karena, pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-keduanya.


1.2 RUMUSAN MASALAH

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulismengambil rumusan masalah sebagai berikut :

1.Apa itu ilmu?

2.Apa itu filsafat?

3.Bagaimana ilmu dan filsafat terjadi?

4. Apa saja sifat dan macam ilmu dan filsafat?

1.3  MANFAAT

1. Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca apa yang dimaksud dengan ilmu dan filsafat.

2. Memberikan pengetahuan hubungan antara ilmu dan filsafat muncul dan terjadi.

1.4 TUJUAN

1. Mengatahuiapa itu ilmu

2. Mengetahui apa itufilsafat

3. Mengetahui sifat, macam, dan cabang ilmu dan filsafat


3


BAB II

PEMBAHASAN

Apakah ilmu itu? Ilmu1 adalahpengetahuan atau kepandaian.Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Apakah itu filsafat? Filsafat berasal dari bahasa Yunani: ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti : ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.

Filsafat juga merupakan suatu ilmu yang kajiannya tidak hanya terbatas pada fakta-fakta saja melainkan sampai jauh diluar fakta hingga batas kemampuan logika manusia. Namun, filsafat disini bagaikan induknya ilmu. Jika kita berfikir bagaimana mobil itu bisa berjalan maka jawabannya adalah di gas.  Tetapi, jika kita berfilsafat dengan ilmu yang kita ketahui maka pertanyaan kita akan semakin membesar dan mempunyai keingintahuan yang kuat, darimana mobil itu di buat? Bagaimana gas itu mucul? Bagaimana jika mobil itu berhenti? Dan mengapa mobil sangat digunakan? Mengapa di dalam mobil bisa dingin?

Semua yang kita fikirkan tersebut mungkin pernah dan sering terngiang dalam hati kita dan pikiran kita. Karena sesungguhnya pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian yang dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahuin apa yang telah diketahui dan apa yang belumkita ketahui. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak sebatas ini. Filsafat bukan hanya dijadikan untuk mengetahui hal yang umum saja, namun, dapat digunakan untuk mengetahui dan mengoreksi diri kita, berterus terang dalam potensi diri akan kemampuan dan kelemahan kita.

4

Pendapat beberapa ahli tentang filsafat :

1.      Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.

-Apakah yang dapat kita kerjakan? (jawabannya metafisika )

-Apakah yang seharusnya kita kerjakan? (jawabannya Etika )

-Sampai dimanakah harapan kita? (jawabannya Agama )

-Apakah yang dinamakan manusia? (jawabannya Antropologi )


2. Plato ( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.

3.Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.

Dari semua pengertian filsafat secara terminologis di atas, dapat ditegaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal sehingga mencapai hakikat segala situasi tersebut.


Karakteristik filsafat ada 3 sifat :

1.      Menyeluruh     : Menyeluruh disini untuk mengetahui hakikat, kaitan dengan moral dan agama, dan tidak puas dengan hanya dengan satu pandangan saja.

2.      Mendasar        : Mendasar disini adalah menganalisis apakah ilmu yang didapatkan itu benar adanya dan tidak salah, atau mungkin hanya khayalan.

3.      Spekulatif        : Spekulasi disini adalah mampu memisahkan yang dapat diandalkan dan yang tidak dapat diandalkan dalam prosesnya, baik dalam analisis dan pembuktiannya.

Filsafat juga merupakan hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat sarwa yang ada, yaitu:

·         Hakikat Tuhan

·         Hakikat alam semesta, dan

·         Hakikat manusia

5

Selain filsafat, ilmu juga memiliki sifat yang wajib diketahui, diantaranya:

a.        Rasional

b.       Empiris

c.       Fakta dan Teori

d.      Universal

e.       Akumulatif


a.       RASIONAL

Ilmu pengetahuan harus bersifat rasional artinya ilmu tersebut harus mempunyai sifat kegiatan berpikir yang ditundukan pada logika atau penalaran. Berpikir rasional berarti berpikir secara sistematis yang kompleks dan konsepsional dengan kemampuan menggunakan lambang untuk dapat memberi arti yang hampir tidak terbatas kepada suatu objek material, seperti pada suara, gerak, warna dan rasa.

b.      EMPIRIS

Ilmu pengetahuan harus bersifat empiris artinya kesimpulan atau konklusi ilmu pengetahuan yang diambil harus tunduk kepada pemeriksaan atau verifikasi indra manusia, maka kaidah logika formal dan hukum sebab-akibat harus menjadi dasar kebenaran yang bersifat relitas objektif dan netral

c.       FAKTA dan TEORI

Ilmu pengetahuan terdiri atas dua unsur besar, yaitu fakta dan teori. Teori mendefinisikan fakta sebagai observasi empiris yang bisa diverifikasi dan mempunyai tugas menempatan hubungan yang terdapat diantara fakta-fakta itu. Ilmu tidak dapat disusun hanya berdasarkan fakta saja, tetapi untuk menjadi ilmu pengetahuan fakta harus disusun dalam suatu sistem dan diinterpretasikan sehingga tanpa metode tersebut suatu fakta tidak akan bisa menjadi ilmu.

d.      UNIVERSAL

Ilmu pengetahuan harus bersifat umum artinya kebenaran yang dihasilkan ilmu pengetahuan dapat diperiksa oleh para peninjau ilmiah dan dapat dipelajari atau diikuti secara umum serta dapat diajarkan secara umum pula. Kebenaran ilmu tidak bersifat rahasia tetapi memiliki nilai sosial sehingga kewibawaan ilmiah didapat setelah hasil itu diketahui, diselidiki dan dibenarkan veliditasnya oleh sebanyak mungkin ahli dalam bidang ilmu tesebut.

e.       AKUMULATIF

Ilmu pengetahuan harus bersifat akumulatif atau saling berkaitan artinya ilmu pengetahuan tersebut harus diketengahkan hubungan antara ilmu dan kebudayaan sebab ilmu merupakan salah satu unsur kebudayaan manusia.

Misalnya, untuk dapat belajar manusia mempunyai kemampuan berbicara dan berbahasa. Selain itu, ilmu pengetahuan yang dikenal dewasa ini, merupakan kelanjutan dari ilmu yang ada sebelumnya.


Bidang telaah filsafat

            Menelaah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan manusia

1.      Persoalan siapakah manusia itu

2.      Pertanyaan tentang hidup dan eksistensi manusia

3.      Pernyataan yang diberikan lawan bicara harus sejelas mungkin


Cabang-cabang filsafat :

          Prof. Albuerey Castell membagi masalah-masalah filsafat menjadi enam bagian, yaitu:

” masalah teologis

” masalah metafisika

” masalah epistomologi

” masalah etika

” masalah politik, dan

” masalah sejarah

7


Fungsi dan kegunaan ilmu dan filsafat dalam kehidupan :

1. Dengan berfilsafat kita lebih menjadi manusia lebih mendidik dan membangun diri sendiri.

Sifat yang khusus bagi seorang filsuf ialah bahwa sesadar-sadarnya apa saja yang termasuk dalam kehidupan manusia, Tetapi dalam pada itu juga mengatasi dunia itu, Sanggup melepaskan diri, menjauhkan diri sebentar dari keramaian hidup dan kepentingan-kepentingan subyektif untuk menjadikan hidupnya sendiri itu obyek peyelidikannya. Dan justru kepentingan-kepentingan dan keinginan-keinginan subyektif itu maka ia mencapai keobyektifan dan kebebasan hati, Yang perlu buat pengetahuan dan penilaian yang obyektif dan benar tentang manusia dan dunia. Dan sifat ini, sifat mengatasi kesubyektifan belaka, Sifat melepaskan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan sendiri,


2. Berusaha mempertahankan sikap yang obyektif mengenai intisari dan sifat-sifat objek-objek itu sendiri. Bila seseorang semakin pantas di sebut “berkepribadian”, semakin mendekati kesempurnaan kemanusiaan, Semakin memiliki “kebijaksanaan”.

3.Mengajar dan melatih kita memandang dengan luas dan menyembuhkan kita dari sifat Akuisme dan Aku sentrimisme.

 Ini berhubungan erat pula dengan “Spesialisasi” dalam ilmu pengetahuan yang membatasi lapangan penyelidikan orang sampai satu aspek tertentu dari pada keseluruhan itu. Hal inilah dalam ilmu pengetahuan memang perlu akan tetapi sering membawa kita kepada kepicikan dalam pandangan, Sehingga melupakan apa saja yang tidak termasuk lapangan penyelidikan itu sendiri, Sifat ini sangat merugikan perkembangan manusia sebagai keutuhan maka obatnya yang paling manjur ialah “pelajaran filsafat”

4.Agar menjadi orang yang dapat berpikir sendiri.

Dengan latihan akal yang di berikan dalam filsafat kita harus menjadi orang yang sungguh-sungguh “berdiri sendiri” / mandiri terutama dalam lapangan kerohanian, mempunyai pendapat sendiri. Jika perlu dapat dipertahankan pula menyempurnakan ara kita berpikir, hingga dapat bersikap kritis, melainkan mencari kebenaran dalam apa yang dikatakan orang baik dalam buku-buku maupun dalam surat – surat kabar dan lain –lain.
8

BAB III

KESIMPULAN

Filsafat dan mempelajari filsafat sangat penting untuk mengukur suatu kebenaran,dan penghayatan akan kebenaran dalam kehidupan manusia. Cuma manusia yang bisa berpikir dan bersama filsafat kemudian kita dihadapkan pada kedalaman akan arti realitas, Relitas kenyataan, realitas fungsi, Jika dikatakan bahwa filsafat bagian eksistensial kesadaran manusia maka filsafat selalu diuji untuk menjawab persoalan kehidupan manusia baik itu praktis kehidupan sehari-hari dan memberi penjelasan praktis dan tentu saja akan mengarah pada hakikat sesuatu.

Dalam pengkajian suatu pengetahuan akan dicari fungsi praktisnya, Pembahasan tentang pengetahuan filsafat sangat luas dan memiliki bagian utama pembahasan,misal tentang ontologi, epistemologi, Etika, Estetika, Filsafat juga masuk ke wilayah yang lebih khusus misal filsafat manusia, filsafat politik, filsfat agama, filsafat social, filsafat administrasi, filsafat teknologi. Segala yang melatarbelakangi tindakan manusia tentu ada system pemikiran, logika pemikiran, dan keyakinan akan pemikiran yang mendorong pada tindakan praktis, misal melakukan ritus agama, ikut aktivitas politik, memilih pekerjaan, berbisnis, memlih pasangan hidup. Dalam kehidupan praktis kita juga menemukan sesuatu yang negatif misal perang, pembunuhan manusia, perusakan alam. Tentu semua memliki system pemikiran. Tugas filsafat tentu memikirkan semua tindakan manusia, fenomena alam, kemudian mendialogkan dengan akal sehat, merefleksikan pikiran secara intensif dan ekstensif, Lalu apa ukuran dari kebenaran suatu tindakan? Lalu apakah ada kearifan dalam tindakan itu? Misal juga kenapa orang beragama dan mengapa orang bertindak atas nama doktrin agama? Apa fungsi Negara bagi kesadaran manusia? Apa dampak negative teknologi pada kehidupan praktis manusia? Kenapa indeks pembangunaan manusia suatu Negara status kualitas rendah? Kenapa biaya rumah sakit mahal? Kenapa biaya pendidikan mahal? Kenapa lembaga pedidikan seperti penjara? Semua pemkiran ilmu memiliki dasar kegelisahan atau rumusan masalah yang tentu saja berasal dari realitas, Pemikiran filsafat pun adalah analisa dan refleksi dari realitas hidup, karena filsafat adalah bagian hidup manusia, Sehingga bicara fungsi filsafat sebagai alat bantu memahami hidup praktis sungguh penting.


9

DAFTAR PUSTAKA

·         Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 2001

·         Betrand Russel.2002. Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan kondisi sosio-politik dari zaman kuno hingga sekarang (alih Bahasa Sigit jatmiko, dkk ) . Yogyakarta : Pustaka Pelajar.




10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar