Rabu, 10 Mei 2017

Presentasi Kelompok 7

Makalah Filsafat Ilmu
Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif dan Struktur Pengertahuan Ilmiah
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Semester 106 dengan dosen pengampu:
Prof. Dr. H. Aceng Rahmat, M.Pd









Disusun Oleh
Kelompok 7
Dini Siti Masluha                     (2715161344)
Ersa Nur Aulia             (2715161071)
Al Ihsan Ali Dzulfiqar  (2715162710)

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
Kata Pengantar

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif dan Struktur Pengetahuan Ilmiah.
Makalah ini dibuat dalam  rangka memperdalam wawasan mengenai pengetahuan mengenai penelitian, perbedaan penelitian dan struktur dari pengetahuan ilmiah. Dalam proses pendalaman materi ini, tentu nya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran untuk itu rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada :
1.      Prof. Dr. H Aceng Rahmat, M.Pd selaku dosen mata kuliah Filsafat Ilmu.
2.      Rekan-rekan kelompok 7 yang telah menyumbangkan tenaga dan pikiran sehingga makalah ini dapat di selesaikan.
3.      Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Materi yang kami paparkan dalam makalah ini tentu nya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik yang bersifat membangun sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.







                                                                                                                        Jakarta, 1 Mei 2017
                                                                                                                             Penyusun



                                                                                                                            Kelompok 7            
Daftar Isi

Halaman Judul…………………………………………………………………………………….1
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………..3
BAB 1. Pendahuluan              
A.      Latar Belakang…………………………………………………………………………….4
B.      Rumusan Masalah…………………………………………………………………………5
C.      Tujuan……………………………………………………………………………………..5
D.     Manfaat…………………………………………………………………………………...5
BAB 2. Pembahasan
A.      Pengertian Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif……………………………….6
B.      Contoh-Contoh Judul Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif…………………....6
C.      Perbedaan antara Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif………………………...8
D.     Struktur Pengetahuan Ilmiah……………………………………………………………....8
BAB 3 Penutup
A.      Kesimpulan………………………………………………………………………………11
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………....12









BAB I
Pendahuluan

A.      Latar Belakang

Secara naluriah, manusia memiliki rasa ingin tahu yang besar, yang sulit untuk terpuaskan. Ketidakpuasan ini antara lain karena seperti yang dikemukakan Maslow manusia memiliki kebutuhan yang secara hierarkhis meningkat sejalan dengan tercapainya kebutuhan yang lebih rendah, dengan kata lain apabila tingkat kebutuhan tertentu tercapai maka dia akan berkeinginan untuk meraih kebutuhan lain yang lebih tinggi. Kemajuan yang pesat di berbagai bidang kehidupan manusia dewasa ini juga merupakan salah satu faktor yang berimbas pada peningkatan kualitas kebutuhan manusia. Hal ini pun baik langsung maupun tidak langsung akan berakibat pada peningkatan kualitas rasa ingin tahu yang meraksuki manusia. 
Untuk memuaskan rasa ingin tahunya maka manusia melakukan upaya-upaya, baik itu melalui upaya yang secara sadar dilakukannya maupun upaya-upaya yang kadang tidak disadarinya. Upaya-upaya yang dilakukan tanpa kesadaran sepenuhnya (artinya tanpa rancangan atau langkah yang jelas) yang kemudian dikenal dengan upaya-upaya non ilmiah itu antara lain melalui praduga, trial and error, intuisi, wahyu, otoritas, mencari ilham, dll., sedangkan upaya yang secara sadar dilakukan dengan mengandalkan proses berpikir yang beralur tertentu (nalar) dengan langkah yang tertentu yakni dilakukan melalui penelitian ilmiah (metode ilmiah) ini dikenal dengan upaya ilmiah.
Upaya-upaya itu akan membuahkan pengetahuan, dan jenis upaya yang dilakukan akan menentukan atau akan menandai apakah pengetahuan itu akan tergolong pengetahuan ilmiah (science) atau pengetahuan non ilmiah (knowledge). Dalam upaya untuk memenuhi rasa ingin tahu itu banyak jalan yang dapat ditempuh oleh manusia (ways of knowing). Dan masing-masing jalan untuk pemenuhan rasa ingin tahu itu telah mewarnai sejarah panjang kehidupan manusia. Upaya itu antara lain meliputi: penggunaan mitos, prasangka, intuisi, otoritas ahli, trial and error, common sense, pengamatan indrawi, pengalaman pribadi dan upaya lainnya. Upaya-upaya ini sejauh ini kurang begitu dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, antara lain karena hasil dari upaya-upaya tersebut tidak dapat ditelusuri ulang (unreliable) dan besarnya kelemahan-kelemahan dan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manusia. Bukankah ahli pun bisa salah? Bukankah indera kita terbatas daya inderanya ? Bukankah pengalaman pribadi sangat subjektif ? Bukankah intuisi bisa saja hanya sekedar ilusi ?

B.      Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian Penelitian Kuantitatif dan contoh nya?
2.      Apa pengertian Penelitian Kualitatif dan contoh nya?
3.      Apa perbedaan antara Penilitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif?
4.      Bagaimana proses yang meliputi Struktur Pengetahuan Ilmiah?

C.      Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Mendeskripsikan Penilitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
2. Memaparkan judul mengenai Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
3. Menjelaskan perbedaan antara Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
4. Menjelaskan proses yang dapat meliputi Struktur Pengetahuan Ilmiah

D.     Manfaat

Manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Bagi penulis: melatih potensi penulis dalam menyusun makalah.
2. Bagi pembaca: dapat menambah pengetahuan tentang Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif, serta Struktur Pengetahuan Ilmiah





BAB II
Pembahasan

A.      Pengertian Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
     Pengertian Kualitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada aspek suatu pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.
Metode penelitian kualitatif lebih suka menggunakan teknik analisis yang mendalam (in-depth analysis). Yaitu mengkaji suatu masalah secara satu persatu, dari kasus perkasus.
Karena dalam metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu berbeda dengan sifat masalah lainnya. Tujuan dari metodologi kualitatif ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman yang secara mendalam terhadap suatu masalah.
Penelitian kualitatif sendiri berfungsi untuk memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.
     Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitian yang lebih menekan pada aspek pengukuran dengan cara yang objektif terhadap fenomena sosial. Untuk bisa melakukan pengukuran, pada setiap fenomena sosial dijabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator.
Setiap variable yang ditentukan dan diukur dengan memberikan symbol-symbol dan angka yang berbeda-beda sesuai dengan kategori pada informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol-simbol atau angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik bisa di lakukan sehingga bisa menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter.

B.     Contoh Judul mengenai Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
Contoh Judul Penelitian Kualitatif:
1.      Analisis Peran Kepala Sekolah Dalam Menerapkan Manajemen Mutu Pendidikan
2.      Cara Belajar Siswa SD Dalam Menghadapi Ujian Nasional
3.      Eksploitasi Anak Jalanan
4.      Evaluasi Kebijakan Pendidikan Inklusif
5.      Kebiasaan Membaca Siswa Sekolah Dasar
6.      Kinerja Dan Profesionalisme Guru SD
7.      Kompetensi Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran
8.      Metode Pembelajaran Yang Efektif Dalam Membentuk Karakter
9.      Model Pembelajaran Yang Efektif Dalam Pembelajaran
10.  Pentingnya Keterampilan Membaca Bagi Siswa SD
11.  Peran Orang Tua Terhadap Anak Dalam Bidang Akademik
12.  Persepsi Dan Perilaku Merokok Mahasiswa PGSD
13.  Persepsi Masyarakat Terhadap Penggunaan Metode Inkuiri
14.  Pola Belajar Siswa Dalam Menghadapi Ujian Nasional
15.  Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD

Contoh Judul Penelitian Kuantitatif:
1.    Hubungan Antara Minat Baca Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar
2.    Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar
3.    Pengaruh Bimbingan Belajar Dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar
4.    Pengaruh Keluarga Dan Minat Baca Dengan Prestasi Belajar
5.    Pengaruh Media Pembelajaran Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar
6.    Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar
7.    Pengaruh Model Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar
8.    Pengaruh Motivasi Orang Tua Dan Intensitas Belajar Terhadap Hasil Belajar
9.    Perbandingan Hasil Belajar Antara Pemberian Tugas Kooperatif Dengan Tugas Individu
10.    Perbedaan Metode Kerja Kelompok Dan Pemberian Tugas Individu Terhadap Hasil Belajar
11.    Perbedaan Model Konvensional Dengan Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar
12.    Perbedaan Model Membaca Bawah Atas Dan Interaktif Dalam Pemahaman Membaca
13.    Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Meningkatan Prestasi Belajar
14.    Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan Konvensional Ditinjau dari Motivasi Belajar



C.     Perbedaan antara Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
Berdasarkan Williams (1988) ada lima pandangan dasar perbedaan antara pendekatan kuantitatif (istilah Williams dengan kuantitatif positivistik) dan kualitatif. Kelima pendangan dasar  perbedaan tersebut adalah
1.      Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit, teramati, dan dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga peneliti kuantitatif lebih spesifik, percaya langsung pada obyek generalis, meragukan dan mencari fenomena pada obyek yang realitas.
2.      Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kuantitatif melihat sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
3.      Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu (nomothetic statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic statements).
4.      Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara simultan.
5.      Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan harus seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.

D.     Struktur Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan yang diproses menurut metode ilmiah merupakan pengetahuan yang memebuhi syarat-syarat keilmuan, dan dengan demikian dapat disebut pengetahuan ilmiah atau ilmu. Pengetahuan ilmiah diproses lewat serangkaian langkah-langkah tertentu yang dilakukan dengan penuh kedisiplinan, dan dari karakteristik inilah, ilmu dikonotasikan sebagai disiplin.


Struktur Pengetahuan Ilmiah meliputi hal-hal dibawah ini yakni :
1.      Hipotesa adalah perkiraan atau penjelasan awal suatu masalah.
Sebuah hipotesa yang telah teruji secara formal diakuin sebagai pernyataan pengetahuan ilmiah yang baru yang memperkaya khasanah ilmu yang telah ada. Sekiranya pengetahuan ilmiah yang baru kemudian salah, disebabkan kelengahan dalam salah satu langkah, maka cepat atau lambat kesalahan ini akan dibuang dari khasanah keilmuan, akan tetapi sebaliknya jika pengetahuan itu benar, maka pernyataan yang terkandung dalam pengetahuan ini dapat dipergunakan sebagai premis baru dalam kerangka pemikiran yang menghasilkan hipotesis-hipotesis baru, yang bila kemudian ternyata dibenarkan dalam proses pengujian akan menghasilkan pengetahuan-pengetahuan yang baru pula.
2.      Teori adalah suatu hipotesa yang telah dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.\
Merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu factor tertentu dalam sebuah disiplin keilmuan. Dalam ilmu ekonomi dikenal teori ekonomi makro dan mikro sedangkan dalam fisika dikenal teori mekanika Newton dan teori relativitas Einstein. Sebenarnya ujian akhir dalam tiap disiplin keilmuan adalah mengembangkan sebuah teori keilmuan yang utuh dan konsisten, namun hal ini baru dicapai oleh beberapa disiplin keilmuan saja seperti umpamanya fisika. Fisika teoritis benar-benar mencerminkan penjelasan gejala-gejala fisik yang dapat dianggap disiplin keilmuan yang paling maju, belum merupakan satu teori yang utuh dan konsisten.
3.      Hukum adalah teori yang telah diuji coba berkali-kali dimana hasil uji coba dari teori tersebut selalu sama.
Pada hakikatnya merupakan pernyataan yang menyatakan hubungan antara dua variable atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat. Secara mudah, kita dapat mengatakan bahwa teori adalah penjelasan mengenai “mengapa” suatu gejala terjadi sedangkan hokum memberikan kemampuan kepada kita untuk meramlkan tentang “apa” yang mungkin terjadi. Pengetahuan ilmiah dalam bentuk teori dan hokum ini harus mempunyai tingkat keumuman yang tinggi, atau secara idealnya , harus bersifat universal.

4.      Prinsip adalah dasar
Diartikan sebagai pernyataan yang berlaku secara umum bagi sekelompok gejala-gejala tertentu, yang mampu mejelaskan kejadian yang terjadi, umpamanya saja hokum sebab akibat suatu gejala.
5.      Aksioma atau Postulat adalah suatu pernyataan yang dianggap sudah benar dan tidak perlu dibuktikan lagi.
Kebenaran ilmiah pada hakikatnya harus disahkan lewat sebuah proses yang disebut metode keilmuan. Postulat ilmiah ditetapkan tanpa melalui prosedur melainkan ditetapkan secara begitu saja.
6.      Asumsi adalah suatu pernyataan yang dianggap sudah benar untuk mengambil suatu deduksi atau induksi berikutnya dimana pernyataan tersebut harus didasari oleh bukti atau fakta empiris.
Adapun sarana berpikir ilmiah meliputi hal-hal dibawah ini :
1.      Bahasa
2.      Matematika / Deduksi
3.      Probabilitas / Induksi
Dimana dalam prakteknya 3 hal diatas memerlukan model dimana model merupakan suatu simbol yang mewakili keadaan /  benda yang lain.










BAB III
Penutup

A.      Kesimpulan
Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitan yang bersifat deskriptif dan lebih banyak menggunakan analisis. Penelitan kuantitatif bertujuan mencari hubungan yang menjelaskan sebab-sebab dalam fakta-fakta sosial yang terukur, menunjukan hubungan variabel serta menganalisa, sedangkan Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang lebih untuk difokuskan pada pemahaman fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lebih lengkap daripada merinci menjadi variabel yang saling terkait. Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan obyek yang diteliti, menggunakan instrumen-instrumen formal, standar, dan bersifat mengukur. Sedangkan penelitian kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti, menggunakan peneliti sebagai instrumen. Dan dengan pengetahuan yang diproses menurut metode ilmiah merupakan pengetahuan yang memebuhi syarat-syarat keilmuan, dan dengan demikian dapat disebut pengetahuan ilmiah atau ilmu. Pengetahuan ilmiah diproses lewat serangkaian langkah-langkah tertentu yang dilakukan dengan penuh kedisiplinan, dan dari karakteristik inilah, ilmu dikonotasikan sebagai disiplin.









Daftar Pusaka
                                                                                                                                        


Tidak ada komentar:

Posting Komentar